Laman

Senin, 07 Maret 2011

ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID


Pengertian
  • Terjadi pelebaran ( dilatasi ) vena pada anus maupun rectal ( fleksus haemorrhoidalis superior dan media : haemorrhoid interna dan fleksus haemorrhoidalis inferior : haemorrhoid eksterna ).
  • Insiden terjadi pada usia 20 – 50 tahun.
Faktor resiko tinggi
  • Kehamilan.
  • Konstipasi yang lama.
  • Hipertensi portal.
Pathofisiologi
  • Dilatasi vena anorectal dan mengembang akibat peningkatan tekanan intra abdominal dan terbendungnya aliran darah vena daerah anorectal.
  • Ketegangan vena yang terjadi pada jaringan lunak akan menyebabkan prolaps, ini dapat menyebabkan thrombus atau peradangan, serta terjadi perdarahan.
Manifestasi Klinik
  • Bengkak (bendungan) di dalam atau diluar rectum
  • Nyeri
  • Gatal daerah rectum
  • Gangguan mukosa rectum
  • Perdarahan pada saat b.a.b.
Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat
  • Mengkaji nyeri, gatal, atau kemungkinan perdarahan.
  • Pertanyaan kebiasaan buang air besar ; konstipasi, mengejan saat defekasi.
Pemeriksaan fisik
  • Inspeksi untuk haemorrhoid eksternal ada prolaps atau internal haemorrhoid.
  • Pemeriksaan rectal toucer ( colok dubur )
  • Proctosigmoidoscopy –> untuk menentukan lokasi dan keadaan dari haemorrhoid.
Penatalaksanaan klinis
Tujuan –>  untuk memberikan rasa nyaman dan menurunkan gejala.
Intervensi non pharmakologis
  • Memberikan posisi recumben untuk mengurangi penekanan, edema dan prolaps.
  • Memberikan makanan yang mengandung serat untuk memudahkan b.a.b tidak mengedan.
  • Meningkatkan pemasukkan cairan sehingga tinja jadi lunak.
  • Melakukan kompres dingin pada saat nyeri di daerah anus, dan lakukan rendam bokong (sitz baths) secara kontinyu untuk memberi rasa nyaman.
Intervensi pharmakologis
  • Menggunakan obat pelembut tinja untuk memudahkan b.a.b.
  • Laksative bila terjadi konstipasi
  • Gunakan obat luar (oles), cream dan suppositoria untuk mengurangi nyeri sedang maupun berat atau gatal.
Prosedur khusus medikal-surgikal
  • Hemorrhoidectomy : pembedahan pada hemorrhoids.
    Sclerosing pada hemorrhoid : injeksi pada jaringan sub mukosa.
KOMPILKASI
  • Perdarahan yang menyebabkan anemia.
  • Strangulasi (perlengketan).
  • Trombosis pada hemorrhoid.
Prognosis
berulang kembali 50 % setelah pengobatan sclerosing. Yang lebih baik adalah dilakukan ligasi dan hemorroidectomy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar