Laman

Selasa, 08 Februari 2011

ASUHAN KEPERAWATAN ARTHRITIS RHEUMATOID

A. Pengertian
AR adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi yang dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kank-kanak sampai usia lanjut, namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya usia.
B. Etiologi
Penyebab dari AR belum dapat ditentukan secara pasti namun dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.  Mekanisme imunitas (antigen antibody) seperti interaksi IgG dari immunoglobulin dengan rheumatoid faktor
2.  Faktor metabolic
3.  Infeksi dengan kecenderungan virus
C.  Patofisiologi
Inflamasi mula2 mengenai sendi2 sinovial seperti edema, kongesti vascular, eksudat fibrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan , synovial yang menabal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub. Chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
        Tingkat erossi dari kartilago menunjukkan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamenjadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebabkan osteoporosis setempat.
        Lamanya AR berbeda dari setiap orang. Ditandai denagn masa dari adanya serangan dan tidak adanya serangan.sementara ada orang yang sembuh dari serangan opertama dan tidak terserang lagi. Yang lain , terutama yang mempunyai faktor  rheumatoid ganggguan akan menjadi kronis yang progresif.
D.Tanda dan gejala
1.  Tanda dan gejala setempat:
-        Sakit persendian dissertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menitdan dapat berlanjut sampai berjam2 dalam sehari.
-        Lambat laun membengkak, panas, merah
-        Poli arthritis simetris senddi perifer, semua sendi biisa terkena , panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang, bahu.
-        Arthritis erosive, peradanagn sendi yang kronik meyebabkan eroso pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran sinar X
-        Deformitas, pergeseran ulnar, deviasi jari2, subluklsasi sendi
2.  Tanda daan gejala sistemik
-        Lemah, demam, tachicardi, BB turun, anemia, anoreksia
-        Bila ditinjau dari stadium, maka AR terdapat 3 stdium yaitu:
*S. sinovitis: pada stadium ini terjadi operubahn dini pada jaringan ssinovial yang ditandai dengan adanya hipeeremi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirhat amupun saat bergerak, bengkak dan kekakuan.
*S. destruksi: pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jar. Sinnovial terjadi juga pada jaringan sektrnya yag ditandai dengan adanaya kontraksi tendon.
*S. deformitas: terjadi perubahan secara progresifdan berulang kali, deformirtas dan gagguan fungsi secara menetap.
E.  Pemeriksaan diagnostic
1.  Tes serologi: sedimentasi eritrosit meningkat, darah ( bisa terjadi anemia dan leukossitosis),
2.  Pemeriksaan radiologi: particular osteoporosis, permulan persendian erosi, kelanjutan penyakit (ruang sendi menyempit, subluksasi dan ankilosis)
3.  Aspirasi sendi
F.   Penatalaaksanaan
Tujuan utama terapi adalah :
1.  Metringankan rasa nyeri dan peradangan
2.  Mempertahankan fungsi sendi dan kapasitasfungsional maksimal penderita
3.  Mencegah atau memperbaiki deformitas

Program terapi dasar terdiri dari 5 komponen:
1.  Istirahat
2.  Latyihan fisik
3.  Panas
4.  Pengobatan
5.  Pembedahan




Askep
a.  Pengkajian
1.  Riwayat kesehatan:
-        Adanay keluhan sakitdan kekakuan pada tangan atau pada tungkai.
-        Perasaan tidak nyaman pada beberapa periode/ waktu sebelum klien mengetahui dan menrasakan adanyaperubahan pada sendi.
2.  Pemeriksaan fisik
-        Inspeksi dan palspasi persendian untuk masing2sisi, amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit dan pembengkakan
-        Lakukan pengukuran passive range of motin pada sendi2sinovial. Catat bila ada deviasi(keterbatasan gerak sendi), catat bila ada krepitasi, catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan,
-        Ukur kekuatan otot, kaji derajat nyeri, kaji aktivitas dan kegiatan sehari2
-         
3.  Riwayat pssikossosial
Klien denagn AR mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi pasien yang mengalami deformitas. Lakukan [pengkajian terutama pada aspek body image dan harga diri klien
4.   
b.  diagnosa
1.  nyeri b/d distensi jaringan akibat akumulasi cairan/ proses inflamasi
2.  g3 mobilitas fisik b/d deformitas skeletal, nyeri dan penurunan kekuatan otot
3.  G3 citra tubuh b/d deformitas skeletal dan penuirunan kekuatan otot
4.  Deficit perawatan diri b/dpenurunan kekuatan, daya tahan, kerusakan musculoskeletal, nyeriu pada wkatu bergerak dan dperesi.
Risiko cedera b/d penurunan fungssi sensorik dan motorik dan hilangnya kekuatan otot dan sendi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar